Dengan Mengharap Ridha Allah Ta’ala,
Hadirilah …
Kajian Islam Ilmiyyah
TIGA PERKARA SEBAB BAHAGIA DI ALAM KUBUR
DARI PEMBAHASAN KITAB TSALATSATUL USHUL
KARYA SYAIKH MUHAMMAD BIN ABDIL WAHHAB – rahimahullah-
Pemateri: Al-Ustadz Dzulqarnain M.Sunusi
(Pengasuh Pondok Pesantren As-Sunnah Makassar)
Pada Sabtu-Ahad, 16-17 Jumadil Akhir 1434 H/27-28 April 2013
Di Masjid Al-Furqan
Jalan Gatot Subroto Barat, Denpasar
Kajian Tambahan:
– Jumat 26 April. Khutbah Jumat di Masjid Palapa, Pecatu dan Kajian Maghrib di Masjid Raya Ukhuwwah Jalan P. Kalimantan No. 9 Denpasar
– Sabtu 27 April. Kajian Subuh di Masjid Baitul Makmur, Monang-Maning, Denpasar dan Kajian Maghrib di Masjid Muhammad Jalan Imam Bonjol, Denpasar
– Ahad 28 April. Kajian Subuh di Masjid Sadr Sesetan dan Kajian Maghrib di Masjid Muhajirin Bukit Sanggulan, Belakang Kantor DPRD Tabanan
Info:
0812 4643 6113
Gratis, Terbuka untuk Umum (Muslimin dan Muslimah)







assalamu ‘alaikum
live di radio mana siarannya? syukron
Pernyataan Kiyai Haji Prof DR di atas persis sama dengan penjelasan Ibnu Taimiyyah dan Muhammad bin Abdil Wahhaab rahimahumallah, bahwasanya Allah tidak butuh kepada washitoh (perantara) dalam penyembahan dan dalam meminta manfaat dan menolak mudhorot. Menjadikan washitoh (perantara) kepada Allah merupakan kesyirikan. Yang ada hanyalah perantaraan dalam hal risalah dan kenabian, yaitu para nabi dan para rasul merupakan perantara antara Allah dan manusia dalam menyampaikan risalah/wahyu Allah ta’alaa.
Syirik khafi ialah syirik yang kecil dan tersembunyi yang menyebabkan hilang atau luputnya pahala seseorang. Syirik itu banyak berkaitan dengan perbuatan riak di dalam beramal atau melakukan sesuatu perkara.
kepada beberapa laki-laki di antara jin, maka jin-jin itu menambah bagi mereka dosa dan kesalahan.
Syirik merupakan dosa yang amat besar yang tidak mungkin diampunkan oleh Allah swt kecuali dengan bertaubat dengan sepenuh hati kepada-Nya. Bagi dosa-dosa lain Allah swt berhak mengampunkan kesalahan tersebut jika Dia kehendaki. Berbeza dengan syirik yang dosanya tidak akan diampunkan oleh Allah swt kecuali dengan taubat nasuha.
Perlu dicamkan, ayat ini tidak berlaku di akhirat. Karena jika diterapkan demikian pastinya akan membatalkan sejumlah nash Al-Qur’an dan sunnah yang berisi ancaman terhadap dosa syirik yang dibawa mati. Ia juga akan menggugat kesepakatan umat, tidak ada ampunan bagi pelaku dosa syirik pada hari kiamat di mana ia belum bertaubat darinya saat masih di dunia. Jika ayat ini dibawa kepada hukum akhirat, maka batallah keyakinan kaum muslimin bahwa surga tidak dimasuki kecuali oleh jiwa muslimah atau mukminah. Maka sesatlah pemahaman orang yang membawa QS. Al-Zumar: 53 ini kepada hukum di akhirat.
kenapa pamplet dan info Dauroh Syaikh tak dicantumkan di web ini?
Syirik kecil tidak menjadikan pelakunya keluar dari agama Islam, tetapi ia mengurangi tauhid dan merupakan wasilah (perantara) kepada syirik besar.